ilustrasi pungli, dok: okezone.com |
Beritapati.com – Fokus Redaksi, Pungli (pungutan liar) sudah jamak dilakukan oleh oknum aparat, mulai dari tingkat Desa hingga tingkat Nasional. Pungli ada di proses pembuatan dokumen, seperti KTP, Pembuatan dan perpanjangan SIM, cek fisik kendaraan bermotor, surat pengurusan ijin impor/expor dan lain sebagainya. Pungli ibaratnya sudah mendarah daging.
Apakah gaji aparat (baca PNS) kurang? kita rasa sudah cukup lebih jika dibandingkan kebanyakan rakyat Indonesia, contoh dalam lingkup kecil saja di Kabupaten Pati, yang kebanyakan menjadi karyawan swasta dengan gaji rata – rata dibawah dua juta rupiah. Bandingkan saja dengan gaji para pegawai dan aparat negara yang rata – rata diatas tiga juta rupiah. Kita rasa ini dari segi mental dan merasa kurang, kurang dan kurang.
Perlu adanya pembenahan lebih lanjut terhadap oknum pegawai negeri yang melakukan pungutan liar. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang malam ini (Selasa, 18 Oktober 2016) tampil di acara ILC TV One memaparkan, bahwa sudah ada 500 lebih laporan pungli yang sampai kepadanya. Ganjar mengajak agar semua elemen masyarakat untuk ikut membantu jika ada oknum yang melakukan pungli. Beliau juga meminta untuk semua kepala dinas di semua SKPD yang dipimpinnya, baik itu tingkat Provinsi maupun kabupaten untuk selalu aktif melayani masyarakat, bisa melalui sosial media seperti twitter agar cepat terespon.
Kita sebagai masyarakat tentu jengah dengan ulah oknum – oknum yang melakukan praktek pungli ini, tindak tegas bahkan kalau perlu pecat saja oknum yang meresahkan warga. (redaksi beritapati.com)