Bupati Tepis Isu Liar di Media Sosial
BeritaPati.Com – Kota, Bertempat di Pendopo Kabupaten Pati, Bupati Pati Haryanto memberikan klarifikasi terkait isu penyebaran covid-19 yang berkembang di media sosial. Didampingi Wakil Bupati, Sekretaris Daerah, Asisten 2 dan Kepala Dinas Kesehatan. Minggu, 29 Maret 2020.
Bupati menjelaskan terkait dengan tindak lanjut meninggalnya Anggota DPR RI Imam Suroso yang terdampak Covid – 19.
Bupati mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Pati telah menetapkan tanggap darurat sejak tanggal 16 Maret 2020.
Dengan kejadian meninggalnya Anggota DPR Imam Suroso, Pemkab mengambil langkah- langkah sebagai berikut:
Pertama, Pemkab telah melakukan tracking kepada semua yang berhubungan langsung dengan beliau pada saat melakukan sosialisasi keberadaan covid19. Baik di Pasar Puri Baru, juga di Desa Puncel maupun desa Tegalombo maupun juga tempat-tempat yang lain di luar itu.
“Kami pun juga mengadakan tracking kepada petugas kesehatan maupun masyarakat yang mendampingi dan kita jelaskan untuk tracking petugas kesehatan adalah petugas yang mendata langsung dampak covid 19 yang selama ini mengikuti kegiatan almarhum,” urai Bupati.
Kedua, Pemerintah Kabupaten Pati mengadakan penyemprotan fasilitas umum diantaranya adalah Pasar Puri Baru yang menjadi tempat kegiatan bakti sosial pembagian masker.
Bupati juga mengatakan sejak Sabtu 29 Maret hingga Selasa 31 Maret 2020, Pemkab Pati menutup Pasar Puri untuk dilakukan sterilisasi dan penyemprotan disinfektan setiap hari.
Pihaknya juga meminta kepada masyarakat yang telah ditelusuri dan diketahui memiliki kontak dengan almarhum sebelum meninggal, disarankan untuk mengisolasi diri atau melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing.
“Kepada masyarakat Kabupaten Pati adanya isu yang berkembang tentang dokter yang mendampingi, yaitu dokter Widi dan keluarga, dikatakan sekarang diisolasi di RS Karyadi itu adalah tidak benar. Dokter Widi mengisolasi diri di rumah dan telah dilakukan rapid test. Sampai saat ini (hasilnya.red) negatif namun demikian tetap mengisolasi diri atau karantina mandiri di rumah,” urai Bupati.
Terkait dengan keluarga almarhum, ajudan dan sopirnya yang dikatakan meninggal, Bupati menegaskan isu itu juga tidak benar. Faktanya, Umar Yadi adalah anggota Polri yang meninggal namun tidak ada kaitannya dengan covid-19.
“Hanya kebetulan memang dekat dengan almarhum Imam Suroso. (Umar.red) meninggal karena sudah punya riwayat sakit yang cukup lama dan kebetulan meninggalnya berurutan,” tegas Haryanto.
Bupati pun menerangkan untuk ibu Asih maupun dua anaknya telah mengisolasi diri di rumah dan hari ini Bupati menugaskan tim kesehatan mengadakan rapid test kepada keluarganya.
Demikian juga dengan supir almarhum, tim Dinas Kesehatan telah melakukan pendataan dan meminta yang bersangkutan untuk isolasi mandiri di rumah.
“Nanti insya Allah akan didatangi dari petugas Dinas Kesehatan untuk dilakukan rapid test,” kata Bupati.
Selain keluarga dan orang terdekat, Pemkab Pati juga akan melakukan rapid test pada beberapa wartawan yang mendampingi almarhum saat bakti sosial di Pasar Puri.
Kepada seluruh masyarakat, Bupati meminta agar tidak percaya dengan berita yang tidak pasti juga berita hoaks yang menyesatkan.
Ia menegaskan Pemerintah Kabupaten Pati sampai dengan sekarang tidak mengadakan lockdown karena yang mempunyai kewenangan lockdown adalah pemerintah pusat.
“Sehingga kita bersama-sama masih melaksanakan kegiatan sebagaimana biasa menyesuaikan peraturan yang ada terkait penanganan covid- 19,” urainya.
Di setiap kegiatan Bupati terus menyampaikan untuk cuci tangan pakai sabun, membiasakan hidup sehat makan yang bergizi dan sering memakai masker dan hand sanitizer juga menjaga jarak dan tidak berkumpul
“Sayangi keluarga, kalau misal ingin berkumpul (silahturahmi) dengan keluarganya lebih baik tidak keluar ke mana-mana dan tetap di rumah.
Tetap semangat kita tidak usah panik, ayo tolak corona,” imbau Bupati.
Tak lupa Bupati menyampaikan bahwa masyarakat yang telah ditelusuri dan didata sebagai ODP dari Dinas Kesehatan nantinya tetap akan menjalani rapid tes covid-19.
“Masyarakat diharap tetap tenang. Mengingat alat yang terbatas jadi harus bersabar dan bergantian dalam pemeriksaan secara bertahap,” tandas Bupati. (Bp /prk)