BERITAPATI.COM – KOTA,
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) kebut vaksinasi di beberapa tempat guna meningkatkan capaian vaksinasi di Pati, sehingga PPKM Pati dapat turun level.
Hal itu disampaikan Bupati Pati Haryanto, Selasa (9/11), usai menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD Pati.
Terkait dengan pelaksanaan vaksinasi, Bupati menyebut bahwa kemarin pihaknya telah melakukan evaluasi bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Ada data yang delay. Tapi dari kita itu khusus yang vaksin-vaksin AstraZeneca (AZ ). Moderna, sudah tersuntikkan semua kecuali yang AZ expirednya pada bulan Desember. Itu memang masih, tapi jumlahnya tidak banyak.” Sebutnya.
Sedangkan untuk yang Pfizer, lanjut Haryanto, semula dirinya dapatkan sebanyak 223 ribu vaksin yang kemudian sudah disuntikkan.
Meski demikian, Haryanto mengaku jika alat suntiknya datangnya masih terbatas.
“Kemarin datang 20 ribu, kemarinnya baru mengambil 75 ribu. Jadi kalau itu misalnya segera diberikan alat suntiknya, ya akan kita suntikkan. Dan memang yang Pfizer ini kita peruntukkan bagi anak-anak sekolah, juga tidak menutup kemungkinan ada remajanya dan lansia. Tapi kita utamakan anak sekolah”, tambahnya.
Sesuai data yang dimiliki, Haryanto menyebut saat ini capaianya vaksinasi sudah mencapai 51,88% bahkan riilnya hingga 53% .
Ia pun mengaku bahwa pihaknya kini sedang mengejar target vaksinasi untuk lansia. Mengingat saat ini capaian vaksinasi lansia baru 34%.
“Sasarannya paling tidak itu ada 154 ribu. Kalau satu hari misalnya mendapat 2% saja, katakanlah itu satu minggu sudah bisa 40% dalam mingu ini. Sedangkan untuk yang secara umum kita sudah lebih dari 51%”, sebutnya.
Namun untuk kegiatan Pembelajaran Tatap Muka ( PTM ), pihaknya masih menunggu hasil evaluasi PPKM, sehingga pihaknya tidak mau terburu-buru.
“Kemarin sudah saya rapatkan. Untuk PTM setelah tahun baru, kemudian jedanya itu 2 minggu. Jadi kalau tidak ada klaster, tidak ada kasus, saya akan selenggarakan pendidikan tatap muka tapi terbatas. Kalau sekarang terbatas, hanya ujicoba. Kalau besok pasca tahun baru aman dan tak ada klaster baru, maka kita berlakukan secara keseluruhan namun terbatas”, pungkasnya.
(*)