Mengenal Gerd Anxiety dan Cara Mengatasinya
Anxiety sudah bukan kata yang asing lagi di telinga masyarakat, khususnya kaum muda mudi. Anxiety ini merupakan perasaan cemas yang normal terjadi pada setiap manusia. Seringkali kita merasa cemas saat berada di situasi yang mengancam dan menakutkan seperti, akan menjalankan operasi, ada teman atau keluarga yang mengalami musibah, dan lain sebagainya.
Anxiety ini sendiri bisa hilang dengan sendirinya apabila faktor pemicu rasa cemas tersebut hilang. Namun, anxiety akan menjadi buruk saat rasa cemas itu tetap ada meskipun faktor pemicu rasa cemasnya sudah hilang. Saat Anda merasa cemas tanpa alasan dan hal tersebut mengganggu aktivitas Anda, maka Anda harus mewaspadainya.
Walaupun merupakan dua kondisi yang berbeda, anxiety dapat meningkatkan risiko terjadinya GERD. Gastroesophageal reflux atau GERD ini sendiri sering kita kenal dengan asam lambung naik. Karena anxiety dapat memicu GERD, maka dikenal lah dengan sebutan GERD anxiety.
Berikut ini uraian lengkap mengenai GERD anxiety. Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di bawah, Anda bisa konsultasikan langsung hal tersebut ke dokter. Anda bisa konsultasi secara online di sini!
Kenali GERD terlebih dahulu
GERD atau yang sering dikenal sebagai asam lambung naik ini adalah kondisi di mana asam lambung mengalir kembali ke kerengkongan. Hal ini terjadi akibat katup yang memisahkan antara kerongkongan dan lambung, tidak bekerja dengan baik.
Saat kondisi ini terulang dalam jangka waktu yang lama, dinding dalam kerongkongan akan mengalami iritasi. Iritasi ini akan menyebabkan timbulnya rasa nyeri atau panas seperti terbakar pada bagian dada dan ulu hati. Selain itu, mulut akan terasa asam atau pahit.
Ada beberapa penyebab yang dapat meningkatkan risiko mengalami GERD, yaitu:
- Kehamilan
- Obesitas atau kelebihan berat badan
- Mengkonsumsi makanan yang dapat memicu asam lambung
- Hernia hiatus
- Stres
Selain penyebab tersebut, kebiasaan buruk seperti berbaring atau tidur setelah makan juga dapat meningkatkan risiko GERD. Sebaiknya Anda mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat agar tidak mengalami GERD.
Apa hubungan antara GERD dan Anxiety?
Pada gejala GERD yang sudah dijelaskan sebelumnya, anxiety sendiri bukan merupakan hal yang dapat mempengaruhi GERD secara langsung. Namun, sebuah studi pada tahun 2015 mengatakan bahwa depresi dan gangguan kecemasan dapat meningkatkan risiko GERD. Studi lain juga mengatakan bahwa GERD memberikan efek negatif pada penderitanya dan dapat meningkatkan kecemasan.
Selain itu, ada beberapa penelitian yang mengatakan bahwa anxiety ini dapat meningkatkan gejala GERD, seperti rasa nyeri atau terbakar pada bagian ulu hati dan dada. Saat diri kita merasa cemas, maka kita akan lebih sensitif terhadap rasa sakit yang ditimbulkan oleh GERD itu sendiri.
Kecemasan atau anxiety ini juga dapat mempengaruhi motilitas esofagus dan juga berpengaruh pada fungsi sfingter esofagus bagian bawah. Motilitas esofagus ini nantinya akan mengacu pada pergerakan kerongkongan guna memindahkan makanan dari mulut ke dalam lambung.
Gejala GERD anxiety
Gejala yang muncul pada setiap orang akan berbeda-beda. Namun, umumnya para penderita GERD anxiety ini akan mengalami mual, mulas, dan nyeri pada bagian perut. Selain itu, penderitanya akan merasakan nyeri dan seperti ada benjolan pada tenggorokannya. Kondisi ini membuat makanan yang masuk seperti tersangkut di tenggorokan.
Perasaan mengganjal pada tenggorokan disebut juga dengan sensasi globus. Hal ini tentunya dapat mengganggu kenyamanan penderitanya. Terlebih lagi, sensasi globus ini juga membuat penderitanya mengalami batuk dan suara yang serak.
Dengan adanya anxiety yang menyertai penyakit GERD ini, penderitanya juga akan kesulitan dalam mengatur pola tidurnya. Saat berbaring, refluks asam yang meningkat akan membuat bagian dada Anda semakin nyeri.
Terdapat gejala lain yang dapat dialami oleh para penderita GERD anxiety, antara lain:
- Anda akan merasa gelisah dan gugup
- Detak jantung akan meningkat
- Mengalami sesak napas
- Penderita akan kesulitan menelan makanan
- Keluarnya cairan atau makanan saat sedang bersendawa
- Mengalami hiperventilasi
Cara mengatasi GERD Anxiety
Karena GERD dan anxiety merupakan dua kondisi yang berbeda, maka penderitanya akan membutuhkan pengobatan untuk mengatasi kedua hal tersebut. Umumnya, penderita GERD anxiety ini akan diberikan obat-obatan. Selain itu, dokter juga akan menyarankan untuk melakukan terapi kognitif untuk membantu pasien dalam mengatasi rasa cemas berlebihan yang seringkali muncul.
Pengobatan juga dapat disesuaikan dengan kondisi dari si penderita. Beberapa pasien akan memilih untuk mengobati permasalahan GERD. Namun, tidak jarang mereka akan memilih untuk mengatasi masalah kecemasannya.
Penderita GERD dapat mengkonsumsi obat-obatan yang dijual bebas di pasaran. Namun, agar dapat memilih obat yang benar-benar sesuai dengan kondisi si penderita, biasanya disarankan untuk terlebih dahulu melakukan konsultasi ke dokter. Atau mudahnya, bisa dengan konsultasi secara online dengan dokter terkait.